Sabtu, 23 April 2016

Igauan Dirimu

Aku – terlalu buntu,
Mengharap setitik cahaya darimu,
Tatkala kalbu meminta sebutir rindu,
Untuk diteteskan pada jasad umpama batu,

Andai kau mampu mendengar bicara puisi,
Melihat jari-jariku menari di warkah suci,
Mengunyah ilham di benak fikiran,
Lalu, memuntahkan rasa di perhentian paran,

Namun mengapa kau membenci,
Rasa syahdu terbuku di kalbu,
Wahai kalam, cukuplah engkau memcaci!
Menanam selumbar berbisa paku

Engkau – membuat aku menjadi sasau,
Dilabel pemuisi jalanan yang buta nan gila
Kerna kerap beraksi dengan lagak igau,
Namun terdapat kebun rasa tertanam jiwa,

Nukilan : Fakhrul Adam

#FakePoetry