Selasa, 5 Januari 2016

Api Kerinduan

Ingin Ku dambakan puisi ini buatMu
Di saat jasadKu terduduk kaku memikirkanMu
Lemas,gelisah dan pasrah hatiKu saat itu
Masa dan waktu terus berlalu tanpa menghiraukanKu
Lalu
Hati kecilKu selalu bertanya
Dan membuat diriKu ingin tahu fikiranMu saat itu
Adakah kau memikirkanKu?
Atau meneruskan hidup dengan melupakanKu

14 Mei 2010
Ku cuba berjinak dengan isi hatiMu
Payahnya hatiMu untuk menerimaKu
HatiMu ligat,ego dan sombong padaKu
Saat itu aku gagal mengenalMu
Ia tidak mematahkan semangatKu
Bahkan
Ia membakar keinginanKu untuk berkenalan lebih rapat denganMu

14 Jun 2015
Aku teringat saat aku mengusik diriMu
“untunglah budak hot”..Bait kata dariKu
Mungkin bait kata itu ringkas bagiMu
Tapi
Itulah yang terpahat di sanubariKu
Sehingga hatiku rindu dengan gurau sendaMu
Sehingga ia mampu membasuh kesedihan aku pada saat itu

15 Disember 2015
Kali ini Ku cuba mendapatkan hatiMu setelah 5 tahun menunggu
Aku dapat tahu segala perihal diriMu
“Ah marah”..Bait kata aku disaat mahu menegurMu
Kalimah itu membuatKu lebih rapat denganMu
Kau meluahkan masa denganKu
Menjawab segala soalan dariKu
Sehingga aku mampu meningat haruman dariMu
Bahagianya aku waktu itu
Cuma Allah sahaja yang tahu

Aku meneruskan hidup dengan melakar kenangan denganMu
Lakar..Lakar..Dan terus melakar..
Sehingga tercipta lukisan yang terpahat dengan perasaanKu
Lukisan itu adalah puisiKu

Sepanjang perkenalan kita
Kadangkala Ku sabar dengan sikapMu yang tak menghargaiKu
Kadangkala ku cemburu dengan rakan yang rapat denganMu
Beruntungnya mereka dapat bersama denganMu
Kadangkala Ku bahagia di saat kau menegur walau cuma sementara
Kadangkala Ku luka dengan keegoan diriMu
Jujur semua itu aku rasa
Tapi
Semua itu ku tahan kerna kau sahabatKu

Kini masanya telah tiba
Masa untuk menamatkan segala lukisan yang tercipta
Biar lukisan itu tak berwarna
Tapi ia penuh dengan 1001 makna

Ya Allah
Sungguh Engkau sahaja yang mampu
Memadam api kerinduan diriKu
Api kerinduan yang membakar segala lukisan itu
Biar ia menjadi debu
Debu kenangan yang mengalir di dalam diriKu
HarapanKu cuma satu
Semoga kau tak melupakanKu
Menangis jiwa dan ragaKu di saat menulis puisi buatMu

Nukilan :KmOs


#SeindahSabarMu

Tiada ulasan:

Catat Ulasan