Ingin Ku
dambakan puisi ini buatMu
Di saat
jasadKu terduduk kaku memikirkanMu
Lemas,gelisah
dan pasrah hatiKu saat itu
Masa dan
waktu terus berlalu tanpa menghiraukanKu
Lalu
Hati kecilKu
selalu bertanya
Dan membuat
diriKu ingin tahu fikiranMu saat itu
Adakah kau
memikirkanKu?
Atau
meneruskan hidup dengan melupakanKu
14 Mei 2010
Ku cuba
berjinak dengan isi hatiMu
Payahnya
hatiMu untuk menerimaKu
HatiMu
ligat,ego dan sombong padaKu
Saat itu aku
gagal mengenalMu
Ia tidak
mematahkan semangatKu
Bahkan
Ia membakar
keinginanKu untuk berkenalan lebih rapat denganMu
14 Jun 2015
Aku teringat
saat aku mengusik diriMu
“untunglah budak hot”..Bait kata dariKu
Mungkin bait
kata itu ringkas bagiMu
Tapi
Itulah yang
terpahat di sanubariKu
Sehingga
hatiku rindu dengan gurau sendaMu
Sehingga ia
mampu membasuh kesedihan aku pada saat itu
15 Disember
2015
Kali ini Ku
cuba mendapatkan hatiMu setelah 5 tahun menunggu
Aku dapat
tahu segala perihal diriMu
“Ah marah”..Bait kata aku disaat mahu menegurMu
Kalimah itu
membuatKu lebih rapat denganMu
Kau
meluahkan masa denganKu
Menjawab
segala soalan dariKu
Sehingga aku
mampu meningat haruman dariMu
Bahagianya
aku waktu itu
Cuma Allah
sahaja yang tahu
Aku
meneruskan hidup dengan melakar kenangan denganMu
Lakar..Lakar..Dan
terus melakar..
Sehingga
tercipta lukisan yang terpahat dengan perasaanKu
Lukisan itu
adalah puisiKu
Sepanjang
perkenalan kita
Kadangkala
Ku sabar dengan sikapMu yang tak menghargaiKu
Kadangkala
ku cemburu dengan rakan yang rapat denganMu
Beruntungnya
mereka dapat bersama denganMu
Kadangkala
Ku bahagia di saat kau menegur walau cuma sementara
Kadangkala
Ku luka dengan keegoan diriMu
Jujur semua
itu aku rasa
Tapi
Semua itu ku
tahan kerna kau sahabatKu
Kini masanya
telah tiba
Masa untuk
menamatkan segala lukisan yang tercipta
Biar lukisan
itu tak berwarna
Tapi ia
penuh dengan 1001 makna
Ya Allah
Sungguh
Engkau sahaja yang mampu
Memadam api
kerinduan diriKu
Api
kerinduan yang membakar segala lukisan itu
Biar ia
menjadi debu
Debu
kenangan yang mengalir di dalam diriKu
HarapanKu
cuma satu
Semoga kau
tak melupakanKu
Menangis
jiwa dan ragaKu di saat menulis puisi buatMu
Nukilan :KmOs
#SeindahSabarMu